Minggu, 03 November 2019

Pengertian dan Jenis Struktur Sosial

Wawan Setiawan Tirta
Perbedaan bukanlah sesuatu hal yang aneh dalam masyarakat, karena masyarakat merupakan lingkungan sosial tempat di mana individu-individu dengan segala karakteristiknya saling berinteraksi. Perbedaan-perbedaan antarindividu yang umum kita jumpai dalam masyarakat antara lain berkaitan dengan pekerjaan, pendidikan, agama, dan lain sebagainya.

Perbedaan-perbedaan individu dalam masyarakat selain dipengaruhi oleh potensi yang ada pada dirinya juga dipengaruhi oleh potensi yang berasal dari luar, yakni lingkungan alam. Perbedaan yang disebabkan oleh faktor fisiografis alam ini meliputi curah hujan, iklim, jenis tanah, kandungan mineral, kondisi tanah, dan lain-lain.

A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial. Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
  1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005). Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
  2. Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005). Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yanga memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
  3. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005). Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
  4. Soerjono Soekanto (59 ; 2005). Struktur sosial merupakan jaringan dari unsurunsur sosial pokok, yang meliputi: a. kelompok sosial, b. kebudayaan, c. lembaga sosial, d. strati, e kasi sosial, dan e. kekuasaan dan wewenang.
  5. D. Hendropuspito (89 ; 1999). Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial antara individu secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.

B Jenis Struktur Sosial
Struktur sosial yang ada dalam sebuah fenomena kehidupan seorang individu setidaknya dapat diklasifikasikan ke dalam 6 jenis. Para ahli sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah sedangkan struktur luwes adalah struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah. Misalnya, dalam permainan sepak bola berjalan memuaskan apabila setiap tempat dari setiap pemain terisi oleh pemain yang bersangkutan. Jika dalam pertandingan resmi seorang pemain jatuh sakit dan penggantinya yang kompeten tidak hadir, pertandingan akan dihentikan. Jikalau permainan diteruskan, mutu permainan tidak akan memuaskan. Untuk mengubah struktur kaku, diperlukan syarat tertentu yang tidak mudah dipenuhi dalam waktu singkat

Struktur luwes (elastic) adalah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahan-perubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah peserta rapat dibiarkan saja, karena dirasa semakin banyak orang, akan semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.

2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Suatu struktur disebut struktur formal atau struktur resmi jika struktur itu diakui pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Beberapa contoh struktur formal misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya.

Struktur informal adalah struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.

3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen adalah struktur sosial di mana unsur-unsur di dalamnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Misalnya dalam kesebelasan sepak bola setiap anggota diberi kesempatan yang sama, dan mempunyai pengaruh yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik dan kesuksesan kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu, tetapi milik bersama

Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai kedudukan yang sama dalam memberi pengaruh ke dalam dan ke luar. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang mempunyai pengaruh paling besar sampai paling kecil. Secara umum struktur sosial yang ada dalam organisasi besar, seperti organisasi kenegaraan, kepegawaian, ekonomi, pendidikan, dijumpai jenis struktur heterogen.

4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggota-anggotanya
agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar tanpa membawa kerugian. Misalnya pada saat ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak ada yang menggantikan posisinya.

Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, karena menyesuaikan jumlah
pertambahan penduduk.

5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota masyarakat
dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat kesempatan mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.

Struktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatmengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana usaha bersama itu akan dilaksanakan.

6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas adalah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, misalnya kaum bangsawan, pejabat, penguasaha, dan tokoh adat.
Perbedaan bukanlah sesuatu hal yang aneh dalam masyarakat Pengertian dan Jenis Struktur Sosial
Struktur bawah adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah, seperti buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.