Rabu, 06 November 2019

Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Wawan Setiawan Tirta
Lembaga sosial dalam bahasa Inggris disebut dengan social institution. Kata social institution dapat juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat didalamnya. Lembaga sosial dapat terdiri atas macam – macam kelompok sosial yang dinaungi oleh suatu wadah yang memuat tujuan bersama.

Menurut Koetnjaningrat salah seorang sosiologis ternama yang berasal dari Indonesia. Lembaga sosial merupakan sebuah satuan norma khusus yang memberikan penataan serangkaian tindakan serta perilaku yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Tipe-tipe lembaga sosial, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam sudut. Klasifikasi tipe-tipe lembaga sosial menyebabkan dalam setiap masyarakat akan dapat dijumpai bermacam-macam lembaga sosial. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang menentukan lembaga sosial manakah yang dipakai sebagai patokan dalam pergaulan hidup masyarakat. Di mana lembaga sosial tersebut dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya. Lantas, bagaimana pengklasifikasian tipe-tipe lembaga sosial? Menurut Gillin dan Gillin (sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto: 1987), lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Perkembangannya
Bila dilihat dari sudut perkembangan lembaga sosial, dapat dikenal dua macam lembaga sosial, yaitu crescive institutions dan enacted institutions.

a. Crescive Institutions
Crescive institutions merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Lembaga sosial ini disebut juga lembaga sosial primer. Contoh, lembaga hak milik perkawinan, agama, dan lain-lain.

Contoh – contoh dari crescive institution dapat melingkupi aspek ekonomi, keluarga, pernikahan, agama serta masyarakat pada suatu wilayah. Beberapa aspek ini merupakan contoh nyata dari bagian crescive Insitution.
  1. Dalam aspek ekonomi, contoh nyata dari aspek ini dapat dilihat dari keberadaan pasar tradisional yang terbentuk secara alami pada suatu wilayah di tengah – tengah kehidupan masyarakat.
  2. Dalam aspek keluarga, contoh nyata dari aspek ini adalah keluarga dalam kehidupan sehari – hari. Keluarga ini merupakan bentuk lembaga sosial yang terbentuk secara alami tanpa adanya intervensi dari pihak lain dan bertindak secara independen.
  3. Dalam aspek pernikahan, sama seperti dalam aspek keluarga merupakan contoh  nyata lembaga sosial yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari – hari.
  4. Dalam aspek masyarakat, contoh yang dapat kita lihat adalah keberadaan masyarakat pada suatu daerah yang terbentuk sendiri akibat berkumpulnya orang – orang yang tinggal menetap di suatu wilayah. Ini merupakan contoh lembaga sosial yang dapat juga kita temukan dengan mudah.
b. Enacted Institutions
Enacted institutions merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh, lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, lembaga-lembaga pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat.
  1. Dalam contoh lembaga perdagangan, lembaga ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian bagi para anggota – anggota yang tergabung didalamnya serta memberikan pelayanan terbaik dan seringkali telah memiliki intervensi dari pihak – pihak tertentu.
  2. Dalam contoh lembaga pendidikan, lembaga ini bertujuan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kawasan dan juga untuk membekali para anggota yang tergabung didalamnya untuk mendapatkan keilmuan seperti yang diharapkan agar dapat digunakan mencari pekerjaan dan juga menjadi bekal pendidikan di masa mendatang. Ini merupakan salah satu contoh dari enacted insituttion dimana tujuan terbentuknya lembaga ini sangatlah jelas dan tidak ada ikatan batin antara anggota yang terlibat didalamnya. Peran lembaga pendidikan mencakup sekolah, universitas dan institutsi dan sejenisnya
  3. Dalam contoh lembaga hukum, lembaga ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi yang membutuhkannya dan juga untuk memberikan penguatan terhadap hukum – hukum yang telah ada sebelumnya.
  4. Dalam contoh perusahaan/korporasi, sama seperti definisinya yakni sebuah kesatuan menurut hukum atau suatu badan susila yang diciptakan menurut undang – undang suatu negara, dan dibentuk untuk menjalankan suatu usaha atau kegiatan lainnya secara sah. Perusahaan ini dibentuk dengan tujuan yang jelas, aturan yang jelas dan juga para anggotanya tidak terikat scara batin. Hal inilah yang membuat perusahaan menjadi salah satu contoh enacted institution
Dalam perkembangannya sebuah enacted insittution akan memiliki struktur yang jelas dan akan tumbuh dengan praktis dimana administrasi yang dimiliknya akan memberikan pengarahan terhadap tujuan yang ingin dicapai.  Selain itu enacted insitutitons juga merupakan lembaga yang ingin memerikan sesuatu yang terbaik bagi anggotanya. Maka tidaklah mengherankan jika sebagain bentuk yang diambil ada yang serupa dengan fungsi dan peran yayasan.

2. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Sistem Nilai-Nilai yang Diterima Masyarakat
Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua tipe tersebut antara lain:

a. Basic Institution
Basic institutions merupakan lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, negara, dan lain-lain.

b. Subsidiary Institution
Subsidiary institution merupakan lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting. Contoh: kegiatan rekreasi.

3. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Penerimaan Masyarakat
Berlakunya suatu lembaga sosial atau sistem norma tergantung pada sikap penerimaan masyarakat terhadap sistem norma itu sendiri. Oleh karenanya, Gillin dan Gillin menganggap penting memandang lembaga dari sudut penerimaan masyarakat. Dari sudut inilah dikenal dua lembaga sosial yaitu approved atau sanctioned institutions dan unsanctioned institutions.

a. Approved atau Sanctioned Institutions
Approved atau sanctioned institutions merupakan lembaga sosial yang diterima masyarakat. Contoh, sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.

b. Unsanctioned Institutions
Unsanctioned Institutions merupakan pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, kelompok pemeras, pencoleng, dan lain-lain.

4. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Penyebarannya
Apabila ditinjau dari sudut penyebarannya, lembaga sosial dapat dikenal dua macam lembaga sosial, yaitu general institutions dan restricted institutions.

a. General Institutions
General institutions merupakan lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Misalnya lembaga agama.

b. Restricted Institutions
Restricted institutions merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Misalnya, lembaga agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lain-lain.

5. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Fungsinya
Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua tipe tersebut antara lain:

a. Operative Institutions
Operative institutions merupakan lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh lembaga industri.

b. Regulative Institutions
Regulative institutions merupakan lembaga sosial yang bertujuan mengawasi tata kelakuan yang ada dalam masyarakat. Contoh, lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain.