Salah satu ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah beerkembang biak.Tumbuhan, hewan dan manusia semua akan berkembang biak. Berkembang biak adalah terbentuknya individu baru yang sama jenisnya dengan individu yang menghasilkannya. Jika dartikan secara umum, berkembang biak adalah proses mahluk hidup dalam menghasilkan keturunanya agar kelangsungan hidupnya tetap terjaga. Proses perkembang biakan dimulai dari parkawinan.Masing-masih hewan atau tumbuhan mempunyai cara sendiri dala melakukan proses perkembangbiakan. Contohnya seekor ayam akan berkembang biak dengan cara bertelur. Telur tadi akan menetas kemudian akan menjadi anak ayam.Anak ayam nanti akan menjadi besar dan menjadi ayam dewasa. Dengan begitu, maka keberlangsungan hidupnya akan terjaga.
A. Perkembangbiakan Hewan
Hewan memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Hewan dapat berkembang biak tanpa perkawinan atau secara vegetatif maupun melalui perkawinan atau secara generatif.
1. Perkembangbiakan Hewan secara Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi tanpa proses perkawinan. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif dapat melalui cara membelah diri, pertunasan, dan fragmentasi. Perkembangbiakan demikian dialami oleh hewan tingkat rendah. Lalu, hewan apa yang berkembang biak dengan cara tersebut?
a. Membelah Diri
Membelah diri adalah membagi tubuh menjadi dua sama besar. Hewan yang berkembang biak dengan membelah diri yaitu Amoeba. Amoeba adalah hewan bersel satu. Ukuran Amoeba sangat kecil. Bagaimana cara Amoeba membelah diri?
Kaki semu pada Amoeba ditarik ke dalam sehingga tubuhnya menjadi bulat. Pada saat itu, inti sel mulai terbelah menjadi dua dan Amoeba membelah diri menjadi dua. Perhatikan gambar berikut ini untuk lebih jelasnya.
Pertunasan merupakan cara perkembangbiakan hewan yang dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuhnya. Tunas akan terus tumbuh dan berkembang hingga ukuran tertentu. Setelah cukup dewasa, tunas akan melepaskan diri. Selanjutnya, tunas yang terpisah dari induknya akan tumbuh menjadi hewan baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara pertunasan adalah Hydra. Perhatikan perkembangbiakan Hydra berikut ini.
Fragmentasi merupakan cara berkembang biak hewan tingkat rendah melalui pemotongan bagian tubuh tertentu. Kemudian, potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi keturunan yang baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah cacing pipih (Planaria).
Perkembangbiakan hewan secara generatif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar). Ayo kita pelajari bersama uraian berikut ini.
a. Perkembangbiakan Hewan dengan Bertelur (ovipar)
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum yang berarti telur. Sel telur dihasilkan oleh hewan betina. Sel sperma dihasilkan oleh hewan jantan. Beberapa hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur misalnya ikan, serangga, ayam, kadal, katak, dan buaya. Ada pula hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur yaitu Platipus, ekidna, obdurodon, teinolphos, dan kolikodon. Dari jenis hewan ini, yang belum punah hanya platipus, sedangkan hewan yang lain sudah punah.
Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuahan internal dan pembuahan eksternal. Pembuahan internal terjadi di dalam tubuh hewan betina. Sperma hewan jantan dimasukkan ke dalam saluran reproduksi betina. Contoh hewan yang melakukan pembuahan internal adalah burung penguin dan serangga. Setelah bertelur, hewanhewan tersebut mengerami telurnya hingga menetas. Pembuahan eksternal terjadi di luar tubuh hewan betina. Kebanyakan hewan yang mengalami pembuahan eksternal menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak. Contoh hewan yang melakukan pembuahan di luar tubuh adalah ikan dan katak. Katak betina melepaskan telur ke dalam air. Telur-telurnya ini dilindungi oleh lapisan lendir. Telur ini biasanya dibuahi di dalam air atau di luar tubuh induknya. Telur ini kemudian menetas dan tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa akan naik ke atas daratan yang kering untuk mencari makanan.
Berikut ini ciri-ciri utama hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.
- Tidak mempunyai daun telinga.
- Umumnya tidak mempunyai kelenjar susu.
- Hewan betina umumnya tidak menyusui anaknya.
- Tidak mempunyai rahim.
- Penutup tubuhnya umumnya tidak berbulu. Namun, ada hewan bertelur yang tubuhnya berbulu, yaitu ayam.
b. Perkembangbiakan Hewan dengan Melahirkan (vivipar)
Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut vivipar. Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Namun, telur yang dihasilkan tidak dibungkus cangkang dan tidak dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina. Kerbau, kijang, kucing, anjing, kuda, kambing, sapi, gajah, orang utan, kanguru, harimau, dan kelinci termasuk contoh hewan yang berkembang biak secara melahirkan. Hewan yang beranak kebanyakan menyusui anaknya. Hewan yang demikian disebut hewan mamalia. Ada pula hewan mamalia yang hidup di air. Misalnya, paus dan lumba-lumba.
Berikut ini beberapa ciri hewan melahirkan.
- Mempunyai kelenjar susu.
- Hewan betina menyusui anaknya dan memelihara mereka hingga dewasa.
- Mempunyai rahim.
- Kulit tubuh hewan umumnya memiliki rambut dan mengandung kelenjar, seperti kelenjar lemak dan keringat.
c. Perkembangbiakan Hewan dengan Bertelur dan Melahirkan (ovovivipar)
Selain berkembang biak dengan cara bertelur atau melahirkan, hewan juga dapat berkembang biak melalui perpaduan kedua cara tersebut, yaitu dengan bertelur dan melahirkan. Hewan yang berkembang biak secara bertelur dan melahirkan disebut ovovivipar. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara demikian adalah ikan hiu, beberapa jenis ular, dan kadal. Cara berkembang biak secara ovovivipar merupakan perpaduan antara cara bertelur dengan cara melahirkan. Telur yang sudah dibuahi menetas di dalam tubuh hewan betina dan keluar sudah dalam bentuk bayi. Hewan tersebut tampak seolah-olah melahirkan anak, tetapi sebenarnya hewan tersebut mengandung calon anaknya dalam bentuk telur.
B. Perkembangbiakan Tumbuhan
Tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan. Bagaimana tumbuhan berkembang biak? Tumbuhan dapat berkembang biak secara kawin atau generatif dan tidak kawin atau vegetatif. Tumbuhan yang memiliki biji mengalami pertumbuhan secara generatif. Sementara itu, tumbuhan yang tidak memiliki biji pada umumnya berkembang biak secara vegetatif.
1. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif
Perkembangbiakan secara generatif dialami oleh tumbuhan berbiji. Alat perkembangbiakan pada tumbuhan berbiji adalah bunga. Perkembangbiakan ini umumnya didahului dengan penyerbukan. Apa itu penyerbukan? Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.
a. Bagian-Bagian Bunga
Bunga sangat penting bagi
tumbuhan karena bunga adalah bakal tumbuhan baru. Bunga memiliki bagian-bagian berupa tangkai bunga, dasar bunga, kelopak, mahkota, putik, benang sari, dan bakal biji. Tangkai bunga adalah bagian yang menghubungkan bunga dengan batang. Tangkai bunga menggembung pada bagian ujungnya membentuk dasar bunga. Mahkota dan kelopak bunga adalah perhiasan bunga. Benang sari dan putik adalah alat kelamin bunga. Benang sari adalah alat kelamin jantan, sedangkan putik merupakan alat kelamin betina. Di dalam bakal biji terdapat sel telur dan inti kandung lembaga sekunder.
Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua bagian bunga, seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Contohnya bunga mawar, bunga melati, dan bunga sepatu. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih bagian bunga. Contohnya bunga bugenvil.
Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dapat dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari. Bunga ini disebut juga bunga hermafrodit. Contohnya bunga kacang, bunga mangga, dan bunga jambu.
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin. Bisa saja bunga tersebut hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja. Bunga yang hanya memiliki putik disebut bunga betina. Bunga yang hanya memiliki benang sari disebut bunga jantan. Contoh bunga jantan adalah bunga malai pada jagung dan bunga manggar pada kelapa. Contoh bunga betina adalah tongkol jagung.
b. Biji
Bunga disebut alat perkembangbiakan karena dapat menghasilkan biji. Biji adalah bagian tumbuhan yang dibentuk dari hasil pembuahan bakal biji. Biji dapat tumbuh menjadi tanaman baru jika ada di lingkungan yang sesuai. Biji memiliki beberapa bagian. Perhatikan gambar di bawah untuk lebih jelasnya.
Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan biji dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah melinjo, pakis haji, dan pinus. Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup adalah bakal biji dilindungi oleh daun buah. Tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berkeping satu dan tumbuhan berkeping dua. Ciri-ciri tumbuhan berkeping satu (monokotil) adalah akarnya serabut dan batangnya tidak berkambium. Contoh tumbuhan berkeping satu adalah jagung, tebu, dan padi. Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua (dikotil) adalah berakar tunggang dan batang berkambium. Contoh tumbuhan berkeping dua adalah mangga, jeruk, ubi, kayu, cabai, tomat, dan kacang-kacangan.
c. Penyerbukan dan Pembuahan
Kita telah mempelajari bunga dan biji. Bagaimana bunga dapat menghasilkan biji? Bunga dapat menghasilkan biji bila terjadi penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan bunga dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kita sering melihat kupu-kupu yang hinggap di atas bunga. Pada peristiwa ini kaki kupu-kupu akan membawa serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga lain, serbuk sari itu menempel pada putik bunga lain. Hal itu menyebabkan terjadinya penyerbukan.
Serbuk sari yang menempel di kepala putik, kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Di dalam buluh serbuk sari terdapat dua inti sel sperma (inti generatif). Buluh serbuk sari merupakan saluran bagi kedua inti sel sperma menuju bakal biji. Setelah mencapai bakal biji, kedua inti sel sperma akan membuahi kedua sel yang ada dalam bakal biji. Salah satu sel sperma akan membuahi sel telur dan membentuk embrio (calon tumbuhan baru). Sel sperma satunya akan membuahi inti kandung lembaga sekunder yang akan tumbuh menjadi endosperm. Endosperm adalah cadangan makanan bagi embrio.
d. Macam-Macam Penyerbukan
Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan air, angin, hewan, dan manusia. Mari pelajari uraian berikut ini.
- Penyerbukan dengan bantuan air (hidrogami) Contohnya penyerbukan pada ganggang air.
- Penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami). Penyerbukan ini terjadi pada rumputrumputan, jagung, dan padi. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu dengan angin biasanya memiliki bunga yang kecil dan ringan.
- Penyerbukan dengan bantuan hewan (zoidiogami). Penyerbukan jenis ini terdapat pada bunga yang memiliki warna mahkota yang mencolok dengan aroma khas, memiliki kelenjar madu, serbuk sari lengket, dan bunga berukuran besar. Contohnya penyerbukan yang terjadi pada bunga jambu, bunga jeruk, bunga pepaya, dan bunga kacang.
- Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami). Hal ini dilakukan manusia karena tidak ada perantara yang dapat membantu penyerbukan bunga tersebut. Contohnya penyerbukan pada tumbuhan vanili.
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh di kepala putik, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam, yaitu penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar.
- Penyerbukan sendiri terjadi bila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri.
- Penyerbukan tetangga terjadi bila serbuk sari berasal dari benang sari bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan.
- Penyerbukan silang terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga tumbuhan lain yang sejenis.
- Penyerbukan bastar terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga lain dari tumbuhan yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis.
2. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan baru yang terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui membelah diri, spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
1) Membelah diri
Membelah diri terjadi pada makhluk hidup bersel satu, seperti bakteri. Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri dari satu sel menjadi dua sel, dan seterusnya.
2) Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
3) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batangnya menggembung dan membentuk umbi. Umbi adalah tempat untuk menyimpan cadangan makanan yang mengandung karbohidrat. Contoh tumbuhan tersebut adalah ubi jalar dan kentang. Pada umbi kentang atau ubi jalar biasanya terdapat lekukan umbi yang disebut mata tunas. Mata tunas terbentuk inilah yang kelak dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
4) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan lapisan daun berdaging dan berfungsi sebagai makanan cadangan. Di tengah lapisan umbi terdapat tunas. Tunas yang terbentuk di tengah umbi lapis disebut siung. Siung yang terpelihara akan menghasikan umbi baru yang lebih banyak. Perkembangbiakan dengan umbi lapis terjadi pada bawang merah, bawang putih, bawang daun, bunga bakung, dan bunga lili.
5. Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas pohon pisang tumbuh dari pangkal induknya. Tunas tumbuh menjadi pohon pisang baru. Jarak tunas-tunas baru berdekatan dengan induknya sehingga membentuk rumpun pohon pisang. Ada pula tumbuhan lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu bambu dan tebu.
6) Akar tinggal atau rhizoma
Akar tinggal atau rhizoma adalah bagian batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah. Akar tinggal pada tumbuhan berguna untuk menumbuhkan tunas baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal yaitu kunyit, temulawak, jahe, alang-alang, dan lengkuas.
Pada tanaman jahe, batang jahe menjalar di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Jahe cukup dipendam di dalam tanah dan disiram agar dapat berkembang biak. Batang jahe ditumbuhi tunas baru sehingga menyerupai akar di dalam tanah. Akar tinggal ini dapat hidup selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, jahe dapat tumbuh lagi di musim hujan meskipun umbinya terpendam di dalam tanah selama musim kemarau.
Rhizoma atau akar tinggal mempunyai ciri-ciri :
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan baru yang terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui membelah diri, spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
1) Membelah diri
Membelah diri terjadi pada makhluk hidup bersel satu, seperti bakteri. Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri dari satu sel menjadi dua sel, dan seterusnya.
2) Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
3) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batangnya menggembung dan membentuk umbi. Umbi adalah tempat untuk menyimpan cadangan makanan yang mengandung karbohidrat. Contoh tumbuhan tersebut adalah ubi jalar dan kentang. Pada umbi kentang atau ubi jalar biasanya terdapat lekukan umbi yang disebut mata tunas. Mata tunas terbentuk inilah yang kelak dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
4) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan lapisan daun berdaging dan berfungsi sebagai makanan cadangan. Di tengah lapisan umbi terdapat tunas. Tunas yang terbentuk di tengah umbi lapis disebut siung. Siung yang terpelihara akan menghasikan umbi baru yang lebih banyak. Perkembangbiakan dengan umbi lapis terjadi pada bawang merah, bawang putih, bawang daun, bunga bakung, dan bunga lili.
5. Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas pohon pisang tumbuh dari pangkal induknya. Tunas tumbuh menjadi pohon pisang baru. Jarak tunas-tunas baru berdekatan dengan induknya sehingga membentuk rumpun pohon pisang. Ada pula tumbuhan lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu bambu dan tebu.
6) Akar tinggal atau rhizoma
Akar tinggal atau rhizoma adalah bagian batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah. Akar tinggal pada tumbuhan berguna untuk menumbuhkan tunas baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal yaitu kunyit, temulawak, jahe, alang-alang, dan lengkuas.
Pada tanaman jahe, batang jahe menjalar di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Jahe cukup dipendam di dalam tanah dan disiram agar dapat berkembang biak. Batang jahe ditumbuhi tunas baru sehingga menyerupai akar di dalam tanah. Akar tinggal ini dapat hidup selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, jahe dapat tumbuh lagi di musim hujan meskipun umbinya terpendam di dalam tanah selama musim kemarau.
Rhizoma atau akar tinggal mempunyai ciri-ciri :
- Bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang
- Pada setiap buku atau ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik
- Di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas
7) Geragih atau Stolon
Geragih adalah batang yang tumbuh di atas tanah atau di dalam tanah. Pada ruas-ruas batang terdapat akar yang akan tumbuh menjadi tunas baru. Tunas-tunas baru yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang tidak bergantung pada induknya. Geragih dapat tumbuh di atas tanah maupun di dalam tanah. Geragih yang tumbuh di atas tanah terdapat pada tumbuhan semanggi, stroberi, dan pegagan. Geragih yang tumbuh di dalam tanah terdapat pada tumbuhan rumput teki.
8) Tunas Adventif
Tunas adventif dapat ditemukan pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh selain pada ujung batang dan ketiak daun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif antara lain sukun, kesemek, dan cocor bebek. Sukun dan kesemek memiliki tunas adventif pada akar, sedangkan cocor bebek memiliki tunas adventif pada daun.
b. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan artinya perkembangbiakan vegetatif yang terjadi karena adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan meliputi mencangkok, menyambung, okulasi, setek, dan merunduk. Tujuan perkembangbiakan vegetatif buatan adalah untuk memperoleh tumbuhan yang bermutu tinggi. Tumbuhan bermutu tinggi artinya tumbuhan yang dapat berbuah banyak, tahan terhadap penyakit, dan akarnya kuat.
Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan yang batangnya berkayu atau berkambium. Umumnya tumbuhan yang sering dicangkok adalah tumbuhan dikotil. Contohnya mangga, srikaya, kedondong, rambutan, jeruk, dan jambu air. Selain itu, beberapa jenis tanaman hias juga dapat dicangkok. Contoh tanaman hias yang dapat dicangkok yaitu bunga soka dan bunga melati.
Akar akan tumbuh pada batang atau cabang yang dicangkok. Batang atau cabang ini dapat dipotong kemudian ditanam di dalam tanah. Tumbuhan baru hasil cangkokan mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya antara lain tumbuhan cepat berbuah dan mutu buahnya sama dengan induknya. Namun, tumbuhan hasil cangkokan terlalu besar dan rimbun daunnya, sedangkan akarnya lemah. Akibatnya, tumbuhan mudah roboh.
Akar tumbuhan hasil cangkokan berbeda dengan akar tumbuhan induk. Akar tumbuhan hasil cangkokan berupa akar serabut, sedangkan akar tumbuhan induk berupa akar tunggang. Lalu bagaimana cara mencangkok yang benar?
Batang yang akan dicangkok dipilih cabang yang lurus (1). Kulit cabang tersebut kemudian dikerat (2). Selanjutnya, hasil keratan pada cabang tersebut ditutupi dengan tanah subur (3), kemudian dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa(4). Dari cabang tersebut akan tumbuh akar pada kulit cabang yang dicangkok (5).
2) Menyambung
Menyambung bertujuan untuk menggabungkan sifat-sifat tanaman yang baik atau unggul sesuai yang kita inginkan. Pemilihan batang bawah pada proses menyambung sama dengan cara okulasi. Batang atas yang akan disambungkan dipilih dari cabang primer yang besarnya sama dengan batang bawah. Batang atas mempunyai sifat yaitu buahnya enak dan lebat. Tumbuhan yang dapat disambung antara lain kopi, mangga, dan durian. Teknik ini membantu kita memperoleh tumbuhan yang bermutu tinggi, akar dan batangnya kuat, serta buahnya enak dan lebat.
Penyambungan dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian tanaman kemudian menempelkannya ke tanaman lain. Bagaimana cara menyambung yang benar?
- Potong tumbuhan yang akan disambung yang akan dijadikan batang bawah sepanjang 25 cm dari tanah. Bersihkan batang dari cabang atau daun yang mungkin masih menempel. Iris bagian atas batang bawah agar terbentuk lekukan seperti huruf V. (Lihat gambar 1)
- potonglah cabang tumbuhan mangga yang akan dijadikan batang atas. Iris bagian pangkal batang atas agar berbentuk lancip seperti tombak. masukkan pangkal batas atas yang lancip tadi pada lekukan berbentuk huruf V. Usahakan irisan kulit dan kayu batang atas menempel pada irisan kulit dan kayu batang bawah. (Lihat gambar 2)
- Ikat sambungan tadi dengan menggunakan tali kemudian ditutup dengan kantong plastik. (Lihat gambar 3)
3) Okulasi
Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan mata tunas pada batang tumbuhan sejenis yang akan dijadikan induk atau batang bawah. Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dua jenis tumbuhan sebagai tumbuhan baru. Batang bawah dipilih dari jenis tumbuhan yang memiliki perkaratan dan batang yang kuat. Selain itu, batang bawah juga tahan terhadap perubahan kondisi alam. Garis tengah batang tidak kurang dari 1 cm. Mata tunas batang atas dipilih dari cabang utama (primer). Mata tunas diambil dari tumbuhan yang buahnya enak dan lebat. Mata tunas tersebut ditempelkan pada batang bawah yang telah disayat sebagian kulitnya. Tumbuhan hasil okulasi akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Setelah tumbuhan hasil okulasi tumbuh cukup besar, batang bawah dipotong tepat di atas tumbuhnya okulasi. Contoh tumbuhan yang dapat diokulasi antara lain mangga, rambutan, durian, dan nangka.
4) Setek
Setek dilakukan dengan cara memotong bagian tumbuhan yang akan disetek dan ditanam di dalam tanah. Bagian tumbuhan dapat berupa batang, daun, atau akar. Cara ini lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan perkembangbiakan vegetatif lainnya. Jika kondisi tanah dan iklim sesuai, maka batang, daun, atau akar yang ditanam akan membentuk akar baru sehingga tumbuh menjadi tumbuhan baru. Berdasarkan bagian tumbuhan yang akan ditanam, setek dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu setek batang, setek daun, dan setek akar.
a) Setek batang
Setek batang dilakukan dengan cara memotong batang tumbuhan yang akan dikembangbiakkan kemudian menanamnya di dalam tanah. Kegiatan menyetek sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Pada musim hujan, kondisi tanah basah dan lembap. Kondisi ini menguntungkan karena akar akan lebih cepat tumbuh pada batang yang telah ditanam.
Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan setek batang misalnya ketela pohon, tebu, dan kangkung. Batang pohon yang akan disetek sebaiknya jangan terlalu tua atau terlalu muda. Batang yang dipilih dalam keadaan sehat dan tidak cacat. Panjang batang yang dipotong bervariasi dan tergantung
kebutuhan.
Pada saat memotong batang, pisau yang digunakan harus tajam agar permukaan potongan rata. Potongan pada pangkal batang dibentuk miring. Daun dan cabang dibersihkan atau disisakan satu hingga dua daun saja dari batang. Potongan-potongan batang tersebut lalu ditancapkan ke dalam tanah sebagai tempat pertumbuhan agar tumbuh menjadi tumbuhan baru.
b) Setek daun
Setek daun umumnya, dilakukan pada tumbuhan hias, seperti cocor bebek, kaktus, dan lidah buaya. Daun yang akan disetek sebaiknya berwarna hijau segar dan cukup umur. Hal tersebut menandakan bahwa daun masih sehat dan di dalamnya terdapat banyak cadangan makanan. Perkembangbiakan dengan cara ini cukup sederhana. Daun cocor bebek cukup diletakkan di tanah yang subur. Daun tersebut akan membentuk tunas. Tunas dapat dipisahkan dari daun induknya dan tumbuh menjadi tanaman baru.
c) Setek akar
Setek akar belum banyak dilakukan karena hanya tumbuhan tertentu yang dapat disetek akarnya. Tumbuhan yang dapat dilakukan setek akar misalnya, pohon sukun, jambu biji, dan tumbuhan cemara.
5) Merunduk
Tumbuhan yang biasa dikembangbiakkan dengan merunduk adalah tumbuhan yang mempunyai batang menjulur dan berbuku-buku. Batang yang menjulur dirundukkan ke dalam tanah dan ditutup kembali dengan tanah. Akar akan tumbuh di bagian ruas batang yang telah dirundukkan dan ditimbun dengan tanah. Batang yang telah ditumbuhi akar dapat dipotong dan ditanam menjadi tanaman baru. Tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan cara merunduk misalnya apel, alamanda, dan selada air.
Setek dilakukan dengan cara memotong bagian tumbuhan yang akan disetek dan ditanam di dalam tanah. Bagian tumbuhan dapat berupa batang, daun, atau akar. Cara ini lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan perkembangbiakan vegetatif lainnya. Jika kondisi tanah dan iklim sesuai, maka batang, daun, atau akar yang ditanam akan membentuk akar baru sehingga tumbuh menjadi tumbuhan baru. Berdasarkan bagian tumbuhan yang akan ditanam, setek dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu setek batang, setek daun, dan setek akar.
a) Setek batang
Setek batang dilakukan dengan cara memotong batang tumbuhan yang akan dikembangbiakkan kemudian menanamnya di dalam tanah. Kegiatan menyetek sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Pada musim hujan, kondisi tanah basah dan lembap. Kondisi ini menguntungkan karena akar akan lebih cepat tumbuh pada batang yang telah ditanam.
Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan setek batang misalnya ketela pohon, tebu, dan kangkung. Batang pohon yang akan disetek sebaiknya jangan terlalu tua atau terlalu muda. Batang yang dipilih dalam keadaan sehat dan tidak cacat. Panjang batang yang dipotong bervariasi dan tergantung
kebutuhan.
Pada saat memotong batang, pisau yang digunakan harus tajam agar permukaan potongan rata. Potongan pada pangkal batang dibentuk miring. Daun dan cabang dibersihkan atau disisakan satu hingga dua daun saja dari batang. Potongan-potongan batang tersebut lalu ditancapkan ke dalam tanah sebagai tempat pertumbuhan agar tumbuh menjadi tumbuhan baru.
b) Setek daun
Setek daun umumnya, dilakukan pada tumbuhan hias, seperti cocor bebek, kaktus, dan lidah buaya. Daun yang akan disetek sebaiknya berwarna hijau segar dan cukup umur. Hal tersebut menandakan bahwa daun masih sehat dan di dalamnya terdapat banyak cadangan makanan. Perkembangbiakan dengan cara ini cukup sederhana. Daun cocor bebek cukup diletakkan di tanah yang subur. Daun tersebut akan membentuk tunas. Tunas dapat dipisahkan dari daun induknya dan tumbuh menjadi tanaman baru.
c) Setek akar
Setek akar belum banyak dilakukan karena hanya tumbuhan tertentu yang dapat disetek akarnya. Tumbuhan yang dapat dilakukan setek akar misalnya, pohon sukun, jambu biji, dan tumbuhan cemara.
5) Merunduk
Tumbuhan yang biasa dikembangbiakkan dengan merunduk adalah tumbuhan yang mempunyai batang menjulur dan berbuku-buku. Batang yang menjulur dirundukkan ke dalam tanah dan ditutup kembali dengan tanah. Akar akan tumbuh di bagian ruas batang yang telah dirundukkan dan ditimbun dengan tanah. Batang yang telah ditumbuhi akar dapat dipotong dan ditanam menjadi tanaman baru. Tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan cara merunduk misalnya apel, alamanda, dan selada air.