Jumat, 17 April 2020

Mahasiswi Berbaju Merah

Wawan Setiawan Tirta

 

 
                                    
 
 

Hantu Mahasiswi Berbaju Merah

PENGALAMAN Lia di Jakarta ini mungkin akan mengingatkan rekan se-almamaternya, jika mereka sempat baca kisah ini. Karena Hantu berbaju merah ini memang sangat dikenal dan sering mengganggu mahasiswa maupun dosen.
Aku teringat cerita tentang hantu mahasiswi berbaju merah di salah satu akademi sekretaris yang cukup kondang di kawasan Jakarta Timur. Waktu itu aku masih kuliah tingkat 2. Kudengar di kampusku itu terkenal dengan penghuni halusnya yang suka berwujud sbg mahasiswi berbaju merah.
Waktu pertama kali dengar julukan hantu tersebut dari kakak-kakak kelasku, aku nggak percaya. Sebab aku sudah sering kok ke toilet sendirian tapi nggak pernah ada hal-hal ganjil. Katanya hantu itu sering menampakan wujudnya di toilet, di ruang komputer yang letaknya di lantai 3 (lantai paling atas di kampusku) yang memang di pojok.
Konon menurut cerita, asal muasal hantu tersebut adalah dari arwah salah satu mahasiswi kampus itu yang dulunya mati bunuh diri dengan terjun dari lantai 3 kampus tersebut karena ia ternyata hamil di luar nikah dan pacarnya tidak mau bertanggungjawab.
Suatu hari, sesaat setelah bel pergantian jam perkuliahan berbunyi, kulihat para mahasiswi yang mau pindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya ramai berteriak. Salah satu dari mereka menghampiri para mahasiswi dari kelasku yang baru saja akan menuju ruang belajar lainnya sesuai jadwal hari itu. Aku lupa namanya. Tapi dulu aku tentu kenal dia, sebab dia sama-sama tingkat 2 hanya beda kelas. Sebut saja Rita. Rita menghampiri aku dan teman-teman sambil nafasnya tersengal-sengal. "Hei-hei tunggu.!"
Salah seorang dari temanku menjawabnya dengan pertanyaan dan reaksi muka bingung "Kenape lu Rit, kok lari-larian gitu sih?" "Lu tau Bu Galih kan (Bukan nama sebenarnya)? Itu lho dosen Bhs Inggris, tau kan?" "Ya, jelas tau dong. dia kan pernah ngajar kita juga di tingkat satu, kenapa dg Bu Galih?" "Tadi tuh Bu Galih pingsan."
Serentak teman-teman sekelasku itu pada teriak kaget, mereka kira Ibu Galuh sakit. "Haah? Maagnya kambuh lagi yach?" teriak salah satu temanku. "Bukan! Bukan itu! Tadii, sewaktu selesai mata kuliah Bhs Inggris, setelah bel bunyi, semua anak kan keluar u/ pindah ruangan, tapi kan kita-kita termasuk gue masih pada ngumpul rame di luar pintu kelas, nah si Vina (Bukan nama sebenarnya juga) tuh melihat dari luar pintu, kok Ibu Galuh di dalam kelas ngomong sendirian tapi kok ngomongnya sambil bercanda-canda gitu. Karena penasaran si Vina masuk lagi ke dalam ruang kelas di mana Bu Galuh masih duduk di bangku tempat dosen ngajar, dan Bu Galuh masih terlihat asyik ngobrol seperti ada yang menemaninya ngobrol, sampai-sampai keberadaan Vina terabaikan. Lalu Vina interupsi
"Bu, maaf Bu, bukan saya mo mengganggu, tapi sebenarnya Ibu tadi ngomong sama siapa sih?" Lalu Ibu Galuh menjawab dg santai, "Kamu ini Vina, mengganggu saja. Udah tau Ibu sedang ngobrol dengan teman kamu! Kok kamu malah nanya sih." "Ngomong sama teman saya Bu?" "Iya, ini kan teman kamu, tadi kan dia sekelas dengan kamu ikut pelajaran saya, dan dia sedang menanyakan materi u/ ujian semester nanti. Nah tadi tuh Ibu sedang menerangkan materi apa saja yang biasanya keluar u/ ujian nanti. Emangnya kamu nggak kenal sama dia Vin.? Gimana sih sekelas kok sampai nggak kenal.?" "Bu, tapi di kelas ini Cuma ada Vina sama Ibu saja lho. Aku nggak lihat siapa-siapa lagi selain aku sama Ibu." Setelah itu, Ibu Galuh langsung jatuh ke lantai. "Bruukk!" pingsan.
Kejadian itu sangat heboh. Ibu Galuh segerah diangkat ramai-ramai oleh para mahasiswi ke kantor dosen. Para mahasiswi ramai berkumpul di depan ruang dosen kemudian disuruh bubar. Setelah Ibu Galuh siuman sepertinya ia diminta u/ tidak menceritakan apapun ttg kejadian sebenarnya kepada siapapun di kampus itu oleh dosen-dosen. Mungkin khawatir para mahasiswi jadi ketakutan bila Ibu Galuh menceritakan hal yang sebenarnya.
Tapi memang sih aku juga sering banget denger ada beberapa dosen kampus itu kalau sedang mengajar di kelas tiba-tiba ia marah seakan menegur mahasiswi yang tidak memperhatikan pelajarannya. Misalnya dosen mata kuliah Kesekretarisan dan dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, mereka paling sering diganggu oleh hantu cewek berbaju merah itu.
Saat dosen itu sedang menerangkan materi kuliah eh, tiba-tiba ia marah "Hei kamu tuh udah duduk paling belakang, ngobrol lagi! Kalau saya lagi menerangkan di depan perhatikan dong!" Lalu semua mahasiswi menengok ke arah barisan paling belakang, dan para mahasiswi yang duduk di barisan paling belakang jadi tengok kiri kanan sambil berujar. "Emang tadi siapa sih yang ngobrol? Perasaan kita dari tadi diam aja tuh.?"
Kejadian itu kerap terulang beberapa kali hingga akhirnya salah satu mahasiswi tsb memberanikan diri bertanya ke dosen tsb siapa mahasiswi yang sering ditegurnya ngobrol saat ia menerangkan materi di depan kelas. "Bu, siapa yang ngobrol? Dari tadi kita semua diam kok?"
"Lha itu teman kamu yang pake baju merah yang duduk paling pojok di belakang!"
Semua mata mahasiswi memandang ke pojok dan kebetulan di barisan paling belakang tidak ada seorang mahasiswipun yang memakai baju merah saat itu. Dan tentu saja itu membuat merinding para mahasiswi. iiihhh...
Dan bukan cuma itu saja kejadian aneh yang terjadi di kampus itu, ada juga kejadian-kejadian lainnya seperti waktu para mahasiswi sedang dalam masa ujian semester. Ada sekelompok mahasiswi yang hari itu kebagian jadwal harus ikut ujian komputer. Nah jadwal ujiannya yang pertama adalah dari jam 7 hingga jam 9, jadi ada satu mahasiswi yang datang terlalu awal yaitu sekitar jam 6. Dan dia sudah duduk di luar ruang komputer tsb untuk sekedar baca-baca bahan materi pelajaran komputer yang akan diuji sebentar lagi. Suasana pagi itu masih sepi.
Tiba-tiba ada seorang mahasiswi pake baju merah keluar dari ruang komputer itu. Tentu saja si mahasiswi yang sedang duduk di luar tadi jadi heran. Dan dia langsung ke arah ruang komputer tsb, tapi ketika ia mau masuk, ternyata pintunya dikunci. Lalu ia berniat ke ruang dosen untuk menemui dosen komputer untuk sekedar protes kenapa kunci ruang komputer itu diberikan ke mahasiswa berbaju merah tadi, padahal kan seharusnya menurut aturannya tidak seorangpun diperbolehkan masuk ke dalam ruang ujian tanpa izin dosen.
Karena ternyata dosen yang dicari tidak ada, si mahasiswi tsb kembali duduk di luar ruang komputer di lantai 3 itu lagi. Tak beberapa lama dosen yang dimaksud muncul saat semua mahasiswi sudah ramai menunggu di luar ruangan untuk ujian.
"Gimana sih Pak, kok ruangannya dikunci, tapi kuncinya kok boleh dikasihkan ke mahasiswi lain? Trus pake dikunci lagi, takut kita bikin contekan di dalam yach Pak?"
Si dosen dg heran menjawab. "Siapa bilang?, lha wong saya aja baru datang! Saya nggak pernah kasih kunci ruangan ini ke siapapun. Apalagi ini kan mo ujian!"
"Lho tapi pak, tadi pagi saya lihat sendiri kok ada mahasiswi keluar dari ruang ini! Tapi waktu saya mo masuk, kok pintunya dikunci. jadi kupikir tuh anak pasti dikasih kunci ruangan ini sama bapak!" "Nggak mungkin ach! Kan kuncinya ada sama saya. dan saya aza datangnya hampir terlambat. Kamu ngigau kali." Si mahasiswi itu nggak jawab apapun. Ia Cuma bingung aja dengan semua kejadian itu.
Sumber : sapos