Selasa, 28 April 2020

Sketsa dan Peta Wilayah

Wawan Setiawan Tirta
Selamat datang di , yang pada kesempatan ini akan membahas mengenai "Sketsa dan Peta Wilayah" & tanpa berlama-lama simaklah ulasan yang terdapat di bawah ini dengan seksama. Selamat Membaca!!!
 yang pada kesempatan ini akan membahas mengenai  Sketsa dan Peta Wilayah
A. Sketsa Sebagai Dasar Pembuatan Peta
1. Pengertian sketsa
Sketsa/mental map adalah gambaran kasar mengenai sebuah wilayah berdasarkan hasil pengamatan lapangan dari orang yang membuat sketsa.
2. Membuat sketsa wilayah
Secara garis besar ada 2 tahap yang perlu dilakukan, yakni tahap pengumpulan data & tahapan pembuatan peta.
a. Tahapan pengumpulan data
Tahap awal dalam pembuatan peta adalah mengumpulkan data, yang dapat dijadikan data primer & data sekunder. Dalam proses pengumpulan data untuk pembuatan peta dasar, dapat dibuat dengan 3 tahapan, yakni secara terrestris, secara fotogrametris,& secara kombinasi.
  • Secara terrestis; tahap ini dilakukan secara langsung yakni terjun ke lapangan
  • Secara fotogrametris; tahap ini dilakukan dengan mengambil gambar permukaan bumi & udara( dengan memotretnya)
  • Secara kombinasi; tahap ini adalah gabungan antara terrestris & fotogrametris, sebab keduanya memiliki kekurangan & kelebihan sendiri-sendiri. Tahap itu dapat digunakan untuk membuat peta umum ataupun peta tematik.
b.Tahap pembuatan peta
Tahap pembuatan peta antara lain sebagai berikut;
  • Pertama, tentukan objek geografi yang ingin di gambar,
  • Kedua, persiapkan peta dasar, yakni peta sebagai dasar untuk meletekan objek-objek geografi,
  • Ketiga, kumpulakan informasi mengenai objek geografi itu,
  • Keempat, harus menentukan simbol yang akan dipakai,
  • Kelima, gambarlah sesuai dengan aturan kartografi.
B. Berbagai kenampakan yang terdapat pada sketsa
Perlu diketahui bahwa ada berbagai kenampakan & obyek geografi yang digambarkan pada sketsa (mental map) & berikut ini ulasan lebih lanjutnya;
  • Drainase, menggambarkan pola aliran air
  • Pemukiman, menggambarkan pemukiman yang terdapat pada wilayah sketsa
  • Relief, menggambar bentuk dari permukaan bumi
  • Jaringan transportasi, menggambarkan pola jaringan transportasi yang terdapat di area sketsa.
  • Penggunaan lahan, menggambarkan penggunaan lahan yang terdapat di dalam wilayah sketsa.
C. Menggolongkan Data Geografi dengan Menggunakan Simbol Peta
Dalam pembuatan simbol-simbol dalam peta harus dibuat secara standar supaya dapat dipahami dengan baik oleh pembaca peta/mudah dimengerti & dalam menggambar data geografis ada aturan dalam penggunaan simbol, berikut penjelasannya;
1. Simbol kenampakan kebudayaan
a. Batas daerah;
Secara konvensional, simbol untuk batas daerah berupa kombinasi titik & garis dengan segala variasinya, sama dengan tingkat daerah yang dibatasi.
b. Kota;
Untuk menggambar kota dalam peta skala kecil, besar,serta variasi bentuknya harus sesuai dengan tingkat kota itu.
c. Jalan;
Untuk menggambar jalan dalam peta, skala kecil dibuat dengan satu garis, & untuk tebal tipisnya garis menunjukkan jalan. Dalam peta skala besar variasi jalan dapat bermacam-macam & umumnya dibuat dengan garis rangkap. Sedangkan untuk jalan kereta apai pada peta skala kecil cukup hanya dengan satu garis dengan garis-garis kecil yang menyilang.

2. Simbol untuk kenampakan perairan
a. Danau;
Pada peta skala kecil, sungai digambar dengan satu garis bagian hulu dibuat lebih tipis dari bagian muara. Pada peta skala besar, sungai digambar dengan garis rangkap.
b. Garis pantai;
Untuk peta skala kecil, garis pantai dibuat/digambar secara besar & ketelitiannya kurang, untuk peta skala besar, garis pantai digambar lebih terperinci sehingga mendekati keadaan yang sesungguhnya.
c. Rawa;
Rawa digambarkan dengan garis-garis horizontal pendek dengan tambahan jenis vegetasi yang terdapat diatasnya.
d. Sungai;
Pada skala kecil, sungai di gambar dengan satu garis bagian hulu, yakni di gambar tipis dari bagian muara. Sedangkan pada skala besar sungai di gambar dengan garis rangkap.

3. Simbol untuk relief
Dalam penggambaran simbol relief nampaknya selalu menimbulkan masalah kartografi & berikut masalah-masalah itu;
  • Relief akan tampak jelas justru, apabila dilihat dari samping, namun hal tersebut sebenarnya menyalahi prinsip kartografi.
  • Kenampakan geografi termasuk kenampakan relief, harusnya digambar seperti kenampakan aslinya apabila dilihat dari atas.
4. Simbol untuk kenampakan vegetasi
Perlu diketahui bahwa warna hijau merupakan simbol warna yang dipakai untuk menunjukkan kenampakan vegetasi secara umum & untuk kenampakan vegetasi secara khusus pada satu jenis vegetasi ditunjukkan dengan gambar vegetasi yang bersangkutan.

5.Simbol untuk kenampakan khusus
Kenampakan khusus adalah kenampakan pada peta yang menggambarkan suatu tema tertentu. Sebagai contoh, peta persebaran hewan di dunia, peta pertambahan penduduk, peta jenis tanah, & lain sebagainya. Peta dengan disertai tema-tema khusus tersebut disebut juga peta tematik.

Demikianlah ulasan mengenai Sketsa dan Peta Wilayah, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas dengan singkat, semoga bermanfaat & menambah wawasan akan pengetahuan tersebut. Cukup sekian & sampai jumpa!!!