Jumat, 17 April 2020

Cerita Hantu -Jiran Sebelah Rumah Ku

Wawan Setiawan Tirta
"The new neighbor next to my house"






- Pada malam hari aku melihat rumah di sampingku yang telah lama kosong tapi sekarang aku senang karena rumah itu tidak kosong lagi, ada satu keluarga yang pindah di rumah itu dan aku melihat satu anak yang tampaknya seumuran denganku. aku ingin menjadi temannya, memang sudah lama aku tidak mempunyai tetangga yang ada anak-anak seumuran denganku, keesokan harinya aku akan berkenalan dengannya

"Ibu aku mau keluar ya" pintaku,

ibu mengiyakan kemauan ku itu lalu aku segera keluar dari rumah dan diam-diam melihat anak itu dari pagar rumahnya. Ia hanya terdiam dan memperhatikan pohon besar yang berada di rumahnya itu sesekali ia mendatangi pohon itu dan ia tersenyum sendiri. Aku membuka pintu pagarnya "Hey" kataku dengan ramah lalu anak itu menengokku dan tersenyum, aku mendatangi anak itu

"mmmh sudah lama aku tidak punya teman di daerah sini, well kau mau jadi temanku tidak?" Tanyaku

"ah... Iya" anak itu tampak gugup
"ok! Namaku Diko"

"panggil aku Tanrem"

"oh jadi namamu Tanrem? Eh aku ini penasaran sama kamu! Kenapa kamu sering melihat pohon itu terus" tanyaku kebingungan
"karena aku suka pohon" jawabnya singkat padat jelas.
Setelah itu aku di ajak masuk ke rumahnya, aku melihat pemandangan yang cukup aneh karena isi rumah Tanrem masih tampak kotor dan berdebu
"orang tua kamu di mana? Apa kau mempunyai adik atau kakak?" Tanyaku penasaran,
dia terdiam sejenak dan tiba-tiba saja wajahnya menjadi pucat
"aku tidak mempunyai semuanya?" Aku bingung dengan perkataanya itu bukannya saat pertama kali Tanrem pindah kesini kedua orangtuanya mengangkut barang-barang bawaannya dan kakaknya ikut membantunya serta adiknya yang saat itu kulihat sedang duduk di pohon besar yang sering ditonton Tanrem. "Oh maaf ya" kataku lalu aku dipersilakan duduk di sofanya yang kupikir itu sangat kotor "aku ambilkan minum dulu ya" Tanrem langsung pergi ke arah dapurnya. Beberapa menit kemudian aku mencium aroma menyengat yang sangat tidak enak seperti bau busuk! Karena aku tidak tahan dengan baunya akupun pergi menemui Tanrem dan ingin menanyakan bau apa itu tetapi baru saja aku mau memasuki ruang dapur itu, terlihat bahwa minuman yang dibuat Tanrem seperti di campurkan serbuk sesuatu dan aku membaca kotak bungkus itu, aku Kaget! Tertulis di situ RACUN TIKUS.
"Apa maksudnya ini, Tanrem sangat jahat padaku, teman barunya!"
Aku bergegas duduk ke sofanya lagi dan mulai merencanakan sesuatu, Tanrem datang dengan terbatuk-batuk dan menyuguhkan minumannya itu

"Ayo diminum" pintanya

"maaf aku tidak mau minuman itu sebab mungkin saja kandungan diminuman itu membuat alergi-ku kambuh dan coba kau minum minuman itu!" Kataku sambil tersenyum

"tidak sopan aku meminum itu karena itu disediakan untuk tamu" Tanrem merubah raut wajahnya menjadi licik

"aku pulang saja deh,karena aku merasakan ada hawa kejahatan disini" celetukku asal.

Saat aku membuka pintunya pintu itu tidak dapat dibuka sepertinya di kunci "hey apa-apaan ini?! Buka pintunya" bentakku lalu ia tampak merunduk kebawah tapi setelah berdiri tangannya mencengkram pisau yang berlumuran darah yang sudah mengering "mau kemana kau? Hehehe" katanya licik. Aku sungguh ketakutan,dadaku seperti ditikam pisau walaupun iya belum menusukku, aku berusaha membuka pintu tetapi Tanrem semakin dekat. seketika aku lari memasuki ruangan yang dapat dikunci, ku kunci dengan cepat ruangan itu dengan nafas terengah-engah, saat aku berbalik kebelakang kumelihat pemandangan yang mengerikan! Ternyata orang tua,kakak,adik Tanrem mati mengenaskan, darah dimana-mana dan isi perut yang keluar dari masing-masing keluarganya ditambah bau yang tak sedap aku serasa ingin muntah. Awalnya pintu itu diketok dengan halus,sekarang berubah menjadi bunyi gobrakan pintu yang dahsyat lalu Tanrem Menusuk pintu itu dengan pisaunya hingga membuat sebuah bolongan yang cukup untuk memasuki tubuhnya "Craaaang!" Aku memecahkan kaca untuk kabur tapi sebelum itu aku melemparkan kayu besar yang mengenai kepala Harem.

Aku berlari menyumpat dibelakang pohon dan berusaha menelpon "911" aku menjelaskan semuanya dan polisi segera pergi ke alamat yang sudah kuberi tau dan kini aku mengetahui alasan yang jelas mengapa Tanrem selalu memandang Pohon ini sambil tersenyum sebab terukir jelas di balik pohon ini dengan tulisan "MAAFKAN AKU SEMUANYA! AKU INGIN MEMBUNUH KALIAN SEMUA" mungkin membunuh adalah hobinya dan sekarang aku yang menjadi targetnya , tiba-tiba Tanrem muncul dengan tampang yang sangat lusuh dan jahat berbeda dengan sebelumnya, aku berusaha lari dari rumahnya tapi pagar itu di kunci dan Tanrem berusaha menyerangku dengan pisaunya itu tapi aku selalu lolos hingga akhirnya ia berhasil menusuk perutku, aku jatuh tersungkur Tanrem ingin menjatuhkan tusukannya lagi keperutku tapi keberuntungan berpihak kepadaku Genting rumah Tanrem rubuh menimpah dirinya hingga ia terjatuh dan susah untuk berdiri lagi karna tertimpah dengan Genting yang cukup banyak, aku menyeret-menyeretkan tubuhku untuk menjauhinya dan berteriak meminta tolong. Setelah itu terdengar bunyi mobil polisi datang ke rumah ini segera ia membuka pagar ini karena terkunci secara paksa beberapa polisi itu merobohkannya, polisi berhasil menemukanku lalu dibawakannya aku ke rumah sakit dan berusaha menangkap Tanrem, Tanrem melakukan perlawan sampai-sampai ada satu polisi yang ditusuknya saat menghadang Tanrem pergi tapi akhirnya ia berhasil dilumpuhkan, segera ia dimasukan ke penjara dan akan dijatuhkan hukuman mati.

3 hari kemudian aku di bolehkan pulang dari rumah sakit tapi aku masih sedikit takut karena terdengar desas desus kalau Tanrem berhasil kabur dari penjara dan hilang entah kemana tapi aku merasa gembira karena aku dan keluargaku akan pindah rumah pergi menjauhi rumah kejadian pembunuhan itu agar aku bisa melupakannya dan merasa aman dari serangan Tanrem.